Akhirnya saya sampai pada titik dimana saya bingung dengan apa yang namanya cinta . Buat saya saat ini , di pemikiran yang hari ini saya tulis dengan penuh emosi dan mungkin jauh dari sisi negatif , saya bingung dan benar - benar tidak mengerti dengan apa yang namanya cinta . Buat saya pribadi jatuh cinta sebenarnya adalah sakit hati yang tertunda .
Mengapa saya katakan saya sudah sampai titik bingung dengan yang namanya cinta , mungkin akibat apa yang pernah saya rasakan dengan masa lalu saya sekarang . Saya pernah merasakan bagaimana rasa nya jatuh cinta, atau cinta pertama , namun kandas karena keegoisan dan pihak ketiga serta bagaimana rasanya sakit hati bercampur penyesalan yang sangat dalam dan berharap ia kembali . Begitu pula saat saya merasakan bagaimana membangun kembali yang namanya cinta dan belajar untuk kembali memberikan terbaik bagi pasangan dan melupakan masa lalu saya , namun untuk kesekian kalinya juga saya harus dikecewakan oleh pihak ketiga . Sedih ? tidak , sama sekali saya tidak sedih ketika saya kembali harus dihempaskan oleh yang namanya cinta . Mungkin kecewa iya, sampai sekarang saya tidak mengerti mengapa laki-laki yang baik selalu dipermainkan wanita , dan laki-laki yang jahat sering di cap brengsek . Apakah memang ini kehidupan cinta di zaman sekarang? ataukah memang saya harus menjadi seseorang yang baik sekaligus jahat ?
Saya pernah suka dengan teman saya , tapi saya tahu dia hanya menganggap saya sebagai teman dan masih banyak lagi yang lainnya ,namun dengan pengalaman seperti itu hingga detik ini saya masih bingung dengan apa yang namanya cinta . Atau contoh lain saya pernah dekat dengan beberapa wanita , tapi jujur setelah beberapa hari intens komunikasi , saya kemudian menjadi malas dan berpikiran takut ada penyesalan lagi, apakah ini yang dinamakan trauma dengan cinta?
Mungkin yang saya butuhkan hanya tinggal waktu untuk diri saya memproses hati untuk kembali menetralkan perasaannya . Satu pertanyaan yang terbesit dalam hati saya , sampai kapan saya harus begini dan sampai kapan saya benar - benar menemukan pasangan yang benar-benar tidak mengecewakan saya?
Jika memang masih bisa memutar waktu , mungkin saya tidak akan pernah pacaran dan akan mengikuti pepatah kuno , " lebih baik pacaran saat sudah menikah " . Ya mungkin jika sebelumnya saya tidak pernah pacaran dahulu , mungkin saya tidak akan pernah merasakan sakit hati tentang wanita , bisa fokus pada pendidikan , hingga akhirnya bisa mendapatkan pasangan hidup yang benar - benar memang mencintai saya.
Tapi semua jalan yang sudah saya ambil , memang itu resiko dari apa yang sudah saya putuskan . Sampai sekarang , menunggu sambil menetralkan hati untuk membuka kembali jalinan cinta dengan seseorang memang opsi yang terbaik yang harus saya ambil. Anda tahu kenapa saya menulis artikel ini ?
Artikel ini memberikan pesan bahwa apapun yang anda pilih dalam kehidupan anda , dengarkan apa yang orang lebih tua katakan , entah orang tua , tetangga , om , guru atau siapapun yang lebih tua daripada anda . Dengarkanlah mereka karena mereka memberikan pendapat atas pengalaman apa yang sudah mereka rasakan , dan mereka tidak ingin kita mengalami apa yang mereka alami . Tapi seringkali disaat kita muda , kita tidak mendengarkan mereka dan berpikiran , " dasar pemikirannya kolot, jangan samain jaman saya dengan jaman kalian " , atau " emangnya mereka ngerasain apa yang saya rasain ?" atau pemikiran apapun yang menunjukkan keegoisan diri kita .
Percayalah , apa yang dikatakan orang yang lebih tua dari kita sangat berarti untuk pengambilan keputusan kita , bukan hanya soal cinta , tapi juga permasalahan lain . Apapun nanti opsi yang kalian ambil , hadapi segala resiko dan tantangan yang akan dihadapi , karena apapun itu , itu adalah pilhan yang kalian rasa itu yang terbaik buat kalian . Begitu pula saya , saya sudah mengambil pilihan untuk menunggu seseorang yang mampu membuka kembali kunci hati saya . Jangan lupa pula , ibadah adalah kunci sukses untuk pengambilan keputusan.
,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Cinta dan Pengalaman Orang Lebih Tua"
Post a Comment