May,
17
Sebelumnya , saya membuat artikel ini bukan ingin dianggap sok suci atau apapun nama - nama lainnya , tapi karena sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk berlomba - lomba dalam kebaikan . Insya Allah artikel ini akan bermanfaat bagi kita semua. Amin
Saya tertarik membuat artikel tentang shalat ketika saya membaca artikel di kaskus tadi. Isinya kurang lebih seperti ini, ada dosa yang lebih berat daripada berzina yaitu lalai dalam sholat. Ketika Nabi Musa AS bertanya kepada Malaikat Jibril tentang dosa apakah yang lebih besar daripada berzina , Malaikat Jibril menjawab “Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina." Bukan berarti juga kita boleh melakukan zina , zina tetap saja haram dan merupakan dosa besar yang imbalannya adalah api neraka jika kita tidak bertaubat , tapi meninggalkan shalat 1000x lebih besar dosanya daripada zina.
Zaman sekarang , banyak orang menganggap shalat tidaklah penting . Tanyalah pada diri anda, apakah anda pernah meninggalkan shalat dengan disengaja ? apakah anda pernah menunda - nunda waktu shalat ? apakah anda bermalas-malasan untuk shalat yang sudah jelas - jelas dijelaskan bahwa shalat adalah tiang agama, dimana saat kita meninggal dunia, amal pertama yang akan ditanyakan oleh malaikat kubur adalah tentang shalat , jika shalatnya baik , maka amalan lainnya pun sudah pasti baik dan tentu pintu surga terbuka buat kita.
Tapi apa yang terjadi di era seperti sekarang ini ? Banyak dari teman kita yang lalai dalam menjalankan shalat . Bandingkan jika mereka sedang asyik BBMan , chatting , browser .Bangun tidur , yang pertama kali diingat bukan mengucapkan doa dan syukur atau shalat shubuh , melainkan langsung melihat HP , melihat apakah ada balasan BBM , update status twitter atau facebook dan aktivitas socialnetwork lainnya. Sungguh sedih melihatnya.
Contoh lain ketika saya sedang chatting dengan teman saya, saya menanyakan apakah dia sudah melaksanakan shalat atau belum , dia menjawab , malas dan kemudian berkata , nanti saja bulan lain. Miris saya mendengarnya . Saya sudah memberikannya nasehat , ketika saya berkata semoga Allah membukakan hati kamu , dia balas menjawab amin sambil tertawa. Sungguh sedih saya melihatnya. Mengapa dia begitu melupakan kewajiban sebagai umat muslim yang sudah tercantum dalam Al-Qur'an . Melihat fenomena tersebut maka sudah tidak aneh jika kita melihat di Indonesia begitu mudahnya teroris merekrut orang untuk melakukan bom bunuh diri atau kasus paling terbaru adalah pencucian otak oleh NII.
Teknologi boleh saja berkembang dan maju , tapi kita juga harus membentengi diri kita dengan iman yang kuat , jika tidak , maka kita akan gampang dibodohi oleh Setan. Dunia sudah semakin rapuh , setan semakin menampakkan dirinya dalam berbagai wujud.Akibatnya, hal-hal yang sudah jelas-jelas dosa besar seperti memamerkan aurat , ciuman depan umum , membuat video mesum pribadi atau freesex sudah dianggap hal biasa dan bukan dosa. Apakah anda ingin menyesal di kemudian hari kelak saat sudah tidak ada lagi pengampunan? Saat tangan dan kaki kita berkata tentang apa yang diperbuatnya ?
Berikut petikan kisah yang saya dapat dari kaskus tadi , yang sumbernya dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH. Abdurrahman Arroisy.
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa dia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah merusak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa AS. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”. Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, “Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.” “Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa as terkejut. “Saya takut mengatakannya.” jawab wanita cantik. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa. Maka perempuan itu pun terpatah bercerita, “Saya ……telah berzina.” Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun……lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya……. Cekik lehernya sampai……tewas”, ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!", teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?” Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. “Betulkah Ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?” “Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran. “Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja Dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina." Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja Dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib Dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur Dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat Dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya Dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. |
Dalam salah satu hadits Nabi SAW disebutkan: Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur’an, membunuh 70 nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka’bah. Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian IA mengqadanya, maka IA akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 Hari, sedangkan satu Hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi Kita Dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah. |
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
Itulah petikan kisahnya dari artikel yang saya baca tadi . Marilah mulai sekarang kita melaksanakan shalat tepat waktu agar kita tidak terjebak ke dalam dunia yang fana ini. Amin. Sekali lagi , saya bukan sok suci dan masih belajar banyak tentang agama , namun apa salahnya jika kita mulai dari sekarang mempersiapkan diri untuk kehidupan kita di akhirat kelak.
notes: mohon koreksi apabila ada kesalahan. :)
0 Response to "Dosa Yang Lebih Berat Daripada ZINA"
Post a Comment